Potret Negatif Kunjungan Kerja Anggota DPR

Maraknya kunjungan kerja (Kunker) anggota DPR RI ke luar negeri mendapat sorotan dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). Mereka meminta agar para wakil rakyat membatalkan Kunker ke negeri orang jika tidak bermanfaat.

Kunker yang selama ini dijalankan anggota DPR belum menunjukkan hasil positif untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Kita belum pernah melihat hasil dari kunjungan kerja yang berdampak perbaikan dan kesejahteraan masyarakat, jika tidak memberikan dampak yang positif. Lebih baik di batalkan saja kunjungan kerja kunjungan kerja seperti itu.

Kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Republik (DPR) ke luar negeri sering terdistorsi menjadi kegiatan bersenang- senang. Siasat studi banding kerap menjadi alibi para anggota dewan untuk membenarkan diri. Meskipun dilain sisi, esensi dari studi banding tidak sesuai dengan mamfaat yang diperoleh.

Potret Negatif

Kontroversi gaya glamor anggota DPR kerap mewarnai kunjungan anggota DPR ke Luar negeri selama ini. Agenda kunjungan inipun menjadi barang legal untuk menghambur- hamburkan uang rakyat. Forum Independen untuk Transparansi Anggaran (Fitra) membeberkanĀ  alokasi anggaran untuk kunjungan anggota DPR ke luar negeri mengalami kenaikan pada tahun 2012, yakni mencapai Rp 140 miliar, sedangkan pada alokasi anggaran tahun 2011 hanya sebesar Rp 137 miliar.

Efektivitas kunjungan anggota DPR ke Luar negeri kerap menimbulkan tanda tanya. Ekses- ekses negatif terhadap seputar kunjungan anggota DPR ke luar negeri ini cenderung digunakan sebagai momen bersantai ria (refreshing travel) daripada fokus ke esensi kinerja. Program studi banding kerap sekali didominasi dengan kegiatan wisata yang seyogianya bertentangan dengan tujuan utama dari kunjungan tersebut.

 

sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/20/75586/potret_negatif_kunker_dpr_ke_luar_negeri/#.UOEaWq6SA6R

Tinggalkan komentar